Senin, 15 Oktober 2012


RESENSI NOVEL INDONESIA
“SANG PEMIMPI”

1. Identitas Buku
Judul                : Sang Pemimpi
Penulis             : Andrea Hirata
Penerbit           : PT Bentang Pustaka
2. Pratinjau
Luar biasa dan begitu berkesan setelah membaca buku novel sang pemimpi karya Andrea Hirata ini. Alur cerita dan gaya bahasa yang disuguhkannya mampu dikemas begitu bagus dari awal sampia akhir. Ditinjau dari segi intrinsiknya, novel ini bisa dibilang hampir tanpa cela. Sebab di setiap peristiwa, Andrea dengan cerdas menggambarkan karakteristik dan deskripsi yang begitu kuat pada setiap karakternya. Sehingga pembaca bisa dengan mudah menafsirkan arah jalan ceritanya. Bahasanya pun sangat memikat, dengan dibumbui ragam kekayaan bahasa sekaligus keteraturan berbahasa Indonesia dan imajinasi yang luas. Mulanya, cerita ini lebih bernuansa komikal dengan latar kenakalan remaja pada umumnya. Canda tawa khas siswa SMA sangat kental. Namun lebih dalam menjelajahi setiap makna kata demi kata, terasalah begitu kuat karakter yang muncul di tiap-tiap tokohnya. Terlebih saat Andrea membawa kita ke dalam kenyataan hidup. Andrea kembali membangkitkan obor semangat meraih mimpi dan menekankan begitu besar kekuatan mimpi ikal yang seakan mencapai titik kemustahilan untuk melanjutkan belajar ke Sorbonne Perancis.Selain menceritakan betapa super powernya kekuatan mimpi.Adrea juga menceritakan pengorbanan, kebijakan, dan ketulusan seorang ayah yang begitu besar. Dan rasa sayang seorang anak yang luar biasa besarnya kepada sang ayah menyempurnakan novel ini menjadi bacaan yang begitu kolosal dan sarat akan pesan-pesan moril.Ankat topi untuk andrea Hirata yang berhasil membuat novel sang pemimpi. Tak hanya bisa membuat seseorang kembali membangun mimpi- mimpinya, novel ini juga bisa menambah rasa hormat kita kepada sang ayah dan mencintainya dengan tulus meskipun di tengah kondisi yang sangat terbatas

3.Penokohan dan Perwatakan
Ikal                  : Baik hati,optimistis, pantang menyerah, penyuka Bang Rhoma.
Arai                  : Pintar, penuh inspirasi atau ide-ide baru, gigh, rajin, pantang menyerah.
Jimbrong          : Polos, gagap bicara, baik, sangat antusias pada kuda.
Pak Balia          : Baik, bijaksana, dan pintar.
Pak Mustar      : Galak, pemarah, dan berjiwa keras.
Ibu Ikal            : Baik, penuh kasih saying.
Ayah Ikal         : Pendiam, sabar, penuh kasih saying, bijaksana.
Mahader, A Kium, Pak Hanim, Capo, Bang Zaitun, Pendeta Geovanny, Laksmi, Pak Cik, dan Mak Cik : Tokoh pendukung dalam novel ini.
.
4.Sipnosis
Novel sang pemimpi menceritakan tentang sebuah kehidupan tiga orang anak melayuBelitong yaitu ikal, Arai, dan Jimbrong yang penuh dengan tantangan, pengorbanan, dan lika-liku kehidupan yang mempesona sehingga kita akan percaya akan adanya tenaga cinta, percaya pada kekuatan mimpi, dan kekuasaan  Allah SWT.
Tiga orang pemimpi. Setelah tamat SMP, melanjutkan ke SMA Bukan Main, di sinilah perjuangan dan mimpi ketiga pemberani ini dimulai. Ikal salah satu dari anggota Laskar Pelangi dan Arai yang merupakan saudara sepupu Ikal yang sudah yatim piatu sejak SD dan tinggal di rumah Ikal, sudah dianggap seperti anak sendiri oleh Ayah dan Ibu Ikal, dan Jimbron, anak angkat seorang pendeta karena yatim piatu juga sejak kecil. Namun, pendeta yang sangat baik dan tidak memaksakan keyakinan Jimbron, malah mengantarkan Jimbron menjadi muslim yang taat.
Arai dan Ikal begitu pintar di sekolahnya, sedangkan Jimbron, si penggemar kuda ini biasa-biasa saja. Malah menduduki rangking 78 dari 160 siswa. Sedangkan Ikal dan Arai selalu menjadi lima dan tiga besar. Mimpi mereka sangat tinggi, karena bagi Arai, orang susah seperti mereka tidak akan berguna tanpa mimpi-mimpi. Mereka berdua mempunyai mimpi yang tinggi yaitu melanjutkan belajar ke Sorbonne Perancis. Mereka terpukau dengan cerita Pak Balia, kepala sekolahnya, yang selalu meyebut-nyebut indahnya kota itu. Kerja keras menjadi kuli ngambat mulai pukul dua pagi sampai jam tujuh dan dilanjutkan dengan sekolah, itulah perjuangan ketiga pemuda itu. Mati-matian menabung demi mewujudkan impiannya. Meskipun kalau dilogika, tabungan mereka tidak akan cukup untuk sampi ke sana. Tapi jiwa optimisme Arai tak terbantahkan.
Selesai SMA, Arai dan Ikal merantau ke Jawa, Bogor tepatnya. Sedangkan Jimbron lebih memilih untuk menjadi pekerja ternak kuda di Belitong. Jimbron menghadiahkan kedua celengan kudanya yang berisi tabungannya selama ini kepada Ikal dan Arai. Dia yakin kalau Arai dan Ikal sampai di Perancis, maka jiwa Jimbron pun akan selalu bersama mereka. Berbula-bulan terkatung-katung di Bogor, mencari pekerjaan untuk bertahan hidup susahnya minta ampun. Akhirnya setelah banyak pekerjaan tidak bersahabat ditempuh, Ikal diterima menjadi tukang sortir (tukang Pos), dan Arai memutuskan untuk merantau ke Kalimantan. Tahun berikutnya, Ikal memutuskan untuk kuliah di Ekonomi UI. Dan setelah lulus, ada lowongan untuk mendapatkan biasiswa S2 ke Eropa. Beribu-ribu pesaing berhasil ia singkirkan dan akhrinya sampailah pada pertandingan untuk memperebutkan 15 besar.
Saat wawancara tiba, tidak disangka, profesor pengujinya begitu terpukau dengan proposal riset yang diajukan Ikal, meskipun hanya berlatar belakang sarjana Ekonomi yang masih bekerja sebagai tukang sortir, tulisannya begitu hebat. Akhirnya setelah wawancara selesai, siapa yang menyangka, kejutan yang luar biasa. Arai pun ikut dalam wawancara itu. Bertahun-tahun tanpa kabar berita, akhirnya mereka berdua dipertemukan dalam suatu forum yang begitu indah dan terhormat. Begitulah Arai, selalu penuh dengan kejutan. Semua ini sudah direncanaknnya bertahun-tahun. Ternyata dia kuliah di Universitas Mulawarman dan mengambil jurusan Biologi. Tidak kalah dengan Ikal, proposal risetnya juga begitu luar biasa dan berbakat untuk menghasilkan teori baru.
Akhirnya sampai juga mereka pulang kampung ke Belitong. Ketika ada surat datang, mereka berdebar-debar membuka isinya. Pengumuman penerima Beasiswa ke Eropa. Arai begitu sedih karena dia sangat merindukan kedua orang tuanya. Arai sangat ingin membuka kabar itu bersama orang yang sangat dia rindukan. Kegelisahan dimulai. Baik Arai maupun Ikal, keduanya tidak kuasa mengetahui isi dari surat itu. Setelah dibuka, hasilnya adalah Ikal diterima di Perguruan tinggi Sorbone, Prancis. Setelah perlahan mencocokkan dengan surat Arai, inilah jawaban dari mimpi-mimpi mereka. Kedua sang pemimpi ini diterima di Universitas yang sama. Tapi ini bukan akhir dari segalanya. Di sinilah perjuangan dari mimpi itu dimulai, dan siap melahirkan anak-anak mimpi berikutnya

4. Kelebihan dan Kelemahan
1) Kelebihan
Banyak kelebihan-kelebihan yang didapat dalam novel ini. Mulai dari segi kekayaan bahasa hingga kekuatan alur yang mengajak pembaca masuk dalam cerita hingga meraksakan tiap latar yang terdeskripsikan secara sempurna. Hal ini tidak lepas dari kecerdasan penulis memaikan imajinasih. Penulis juga menjelaskan secara detail tiap adegan. Selain itu, kelebihan lain dari novel ini yaitu kepandaian Andreas dalam mengeksplorasi karakter-karakter sehingga kesuksesan pembawaan karakter tersebut begitu kuat.
.
2) Kelemahan
Pada dasarnya novel ini tiada kelemahan. Hal itu disebabkan karena penulis dengan cerdas dan bagus menggambarkan keurutan alur, deskripsi setting, dan eksplorasi kekuatan karakter. Baik ditinjau dari segi kebahasaan hingga sensasi yang dirasakan pembaca sepanjang cerita.

EKO PRASETYO