RESENSI NOVEL INDONESIA
“SANG PEMIMPI”
1.
Identitas Buku
Judul
: Sang Pemimpi
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit
: PT Bentang Pustaka
2.
Pratinjau
Luar
biasa dan begitu berkesan setelah membaca buku novel sang pemimpi karya Andrea
Hirata ini. Alur cerita dan gaya bahasa yang disuguhkannya mampu dikemas begitu
bagus dari awal sampia akhir. Ditinjau dari segi intrinsiknya, novel ini bisa
dibilang hampir tanpa cela. Sebab di setiap peristiwa, Andrea dengan cerdas
menggambarkan karakteristik dan deskripsi yang begitu kuat pada setiap
karakternya. Sehingga pembaca bisa dengan mudah menafsirkan arah jalan
ceritanya. Bahasanya pun sangat memikat, dengan dibumbui ragam kekayaan bahasa
sekaligus keteraturan berbahasa Indonesia dan imajinasi yang luas. Mulanya,
cerita ini lebih bernuansa komikal dengan latar kenakalan remaja pada umumnya.
Canda tawa khas siswa SMA sangat kental. Namun lebih dalam menjelajahi setiap
makna kata demi kata, terasalah begitu kuat karakter yang muncul di tiap-tiap
tokohnya. Terlebih saat Andrea membawa kita ke dalam kenyataan hidup. Andrea
kembali membangkitkan obor semangat meraih mimpi dan menekankan begitu besar
kekuatan mimpi ikal yang seakan mencapai titik kemustahilan untuk
melanjutkan belajar ke Sorbonne Perancis.Selain
menceritakan betapa super powernya kekuatan mimpi.Adrea juga menceritakan
pengorbanan, kebijakan, dan ketulusan seorang ayah yang begitu besar. Dan rasa
sayang seorang anak yang luar biasa besarnya kepada sang ayah menyempurnakan
novel ini menjadi bacaan yang begitu kolosal dan sarat akan pesan-pesan
moril.Ankat topi untuk andrea Hirata yang berhasil membuat novel sang pemimpi.
Tak hanya bisa membuat seseorang kembali membangun mimpi- mimpinya, novel ini
juga bisa menambah rasa hormat kita kepada sang ayah dan mencintainya dengan
tulus meskipun di tengah kondisi yang sangat terbatas
3.Penokohan
dan Perwatakan
Ikal : Baik hati,optimistis, pantang
menyerah, penyuka Bang Rhoma.
Arai : Pintar, penuh inspirasi atau
ide-ide baru, gigh, rajin, pantang menyerah.
Jimbrong : Polos, gagap bicara, baik, sangat
antusias pada kuda.
Pak Balia : Baik, bijaksana, dan pintar.
Pak Mustar : Galak, pemarah, dan berjiwa keras.
Ibu Ikal : Baik, penuh kasih saying.
Ayah Ikal : Pendiam, sabar, penuh kasih saying,
bijaksana.
Mahader, A Kium, Pak
Hanim, Capo, Bang Zaitun, Pendeta Geovanny, Laksmi, Pak Cik, dan Mak Cik :
Tokoh pendukung dalam novel ini.
.
4.Sipnosis
Novel sang pemimpi
menceritakan tentang sebuah kehidupan tiga orang anak melayuBelitong yaitu
ikal, Arai, dan Jimbrong yang penuh dengan tantangan, pengorbanan, dan
lika-liku kehidupan yang mempesona sehingga kita akan percaya akan adanya tenaga
cinta, percaya pada kekuatan mimpi, dan kekuasaan Allah SWT.
Tiga orang pemimpi. Setelah tamat SMP,
melanjutkan ke SMA Bukan Main, di sinilah perjuangan dan mimpi ketiga pemberani
ini dimulai. Ikal salah satu dari anggota Laskar Pelangi dan Arai yang
merupakan saudara sepupu Ikal yang sudah yatim piatu sejak SD dan tinggal di
rumah Ikal, sudah dianggap seperti anak sendiri oleh Ayah dan Ibu Ikal, dan
Jimbron, anak angkat seorang pendeta karena yatim piatu juga sejak kecil.
Namun, pendeta yang sangat baik dan tidak memaksakan keyakinan Jimbron, malah
mengantarkan Jimbron menjadi muslim yang taat.
Arai dan Ikal begitu pintar di sekolahnya,
sedangkan Jimbron, si penggemar kuda ini biasa-biasa saja. Malah menduduki
rangking 78 dari 160 siswa. Sedangkan Ikal dan Arai selalu menjadi lima dan
tiga besar. Mimpi mereka sangat tinggi, karena bagi Arai, orang susah seperti
mereka tidak akan berguna tanpa mimpi-mimpi. Mereka berdua mempunyai mimpi yang
tinggi yaitu melanjutkan belajar ke Sorbonne Perancis. Mereka terpukau dengan
cerita Pak Balia, kepala sekolahnya, yang selalu meyebut-nyebut indahnya kota
itu. Kerja keras menjadi kuli ngambat mulai pukul dua pagi sampai jam tujuh dan
dilanjutkan dengan sekolah, itulah perjuangan ketiga pemuda itu. Mati-matian
menabung demi mewujudkan impiannya. Meskipun kalau dilogika, tabungan mereka
tidak akan cukup untuk sampi ke sana. Tapi jiwa optimisme Arai tak
terbantahkan.
Selesai SMA, Arai dan Ikal merantau ke Jawa,
Bogor tepatnya. Sedangkan Jimbron lebih memilih untuk menjadi pekerja ternak
kuda di Belitong. Jimbron menghadiahkan kedua celengan kudanya yang berisi
tabungannya selama ini kepada Ikal dan Arai. Dia yakin kalau Arai dan Ikal
sampai di Perancis, maka jiwa Jimbron pun akan selalu bersama mereka.
Berbula-bulan terkatung-katung di Bogor, mencari pekerjaan untuk bertahan hidup
susahnya minta ampun. Akhirnya setelah banyak pekerjaan tidak bersahabat
ditempuh, Ikal diterima menjadi tukang sortir (tukang Pos), dan Arai memutuskan
untuk merantau ke Kalimantan. Tahun berikutnya, Ikal memutuskan untuk kuliah di
Ekonomi UI. Dan setelah lulus, ada lowongan untuk mendapatkan biasiswa S2 ke
Eropa. Beribu-ribu pesaing berhasil ia singkirkan dan akhrinya sampailah pada
pertandingan untuk memperebutkan 15 besar.
Saat wawancara tiba, tidak disangka, profesor
pengujinya begitu terpukau dengan proposal riset yang diajukan Ikal, meskipun
hanya berlatar belakang sarjana Ekonomi yang masih bekerja sebagai tukang
sortir, tulisannya begitu hebat. Akhirnya setelah wawancara selesai, siapa yang
menyangka, kejutan yang luar biasa. Arai pun ikut dalam wawancara itu.
Bertahun-tahun tanpa kabar berita, akhirnya mereka berdua dipertemukan dalam
suatu forum yang begitu indah dan terhormat. Begitulah Arai, selalu penuh
dengan kejutan. Semua ini sudah direncanaknnya bertahun-tahun. Ternyata dia
kuliah di Universitas Mulawarman dan mengambil jurusan Biologi. Tidak kalah
dengan Ikal, proposal risetnya juga begitu luar biasa dan berbakat untuk
menghasilkan teori baru.
Akhirnya sampai juga mereka pulang kampung ke
Belitong. Ketika ada surat datang, mereka berdebar-debar membuka isinya.
Pengumuman penerima Beasiswa ke Eropa. Arai begitu sedih karena dia sangat
merindukan kedua orang tuanya. Arai sangat ingin membuka kabar itu bersama
orang yang sangat dia rindukan. Kegelisahan dimulai. Baik Arai maupun Ikal,
keduanya tidak kuasa mengetahui isi dari surat itu. Setelah dibuka, hasilnya adalah
Ikal diterima di Perguruan tinggi Sorbone, Prancis. Setelah perlahan
mencocokkan dengan surat Arai, inilah jawaban dari mimpi-mimpi mereka. Kedua
sang pemimpi ini diterima di Universitas yang sama. Tapi ini bukan akhir dari
segalanya. Di sinilah perjuangan dari mimpi itu dimulai, dan siap melahirkan
anak-anak mimpi berikutnya
4. Kelebihan dan Kelemahan
1) Kelebihan
Banyak
kelebihan-kelebihan yang didapat dalam novel ini. Mulai dari segi kekayaan
bahasa hingga kekuatan alur yang mengajak pembaca masuk dalam cerita hingga
meraksakan tiap latar yang terdeskripsikan secara sempurna. Hal ini tidak lepas
dari kecerdasan penulis memaikan imajinasih. Penulis juga menjelaskan secara
detail tiap adegan. Selain itu, kelebihan lain dari novel ini yaitu kepandaian
Andreas dalam mengeksplorasi karakter-karakter sehingga kesuksesan pembawaan
karakter tersebut begitu kuat.
.
2) Kelemahan
Pada
dasarnya novel ini tiada kelemahan. Hal itu disebabkan karena penulis dengan
cerdas dan bagus menggambarkan keurutan alur, deskripsi setting, dan eksplorasi
kekuatan karakter. Baik ditinjau dari segi kebahasaan hingga sensasi yang
dirasakan pembaca sepanjang cerita.
EKO PRASETYO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar